Home » , » SYEH JANGKUNG

SYEH JANGKUNG

Written By Unknown on Sunday, March 25, 2012 | 4:35 AM

Pintu masuk makam ada lambang 2 kelapa 

Di desa miyono ada sebuah keluarga kecil yang sangat bersahaja. Sudah lama keluarga ini berdoa kepada allah SWT untuk di karunia seorang bayi laki laki. Namun allah memberikan karunia anak perempuan dan keluarga tersebut pun mensyukurinya dan nerimo dengan ikhlas pemberian allah tersebut.

Pada suatu pagi kepala keluarga tersebut Ki Ageng Kingiran namanya baru saja pulang dari nyisik ikan di kali terkejut. Ia mendengar suara suara tangisan bayi. Ki Ageng Kingiran sempat akan lari karena ketakutan. Tapi begitu melihat itu adalah suara bayi yang benar-benar memelas. Ki Ageng kebingungan akan diambil atau tidak.

Tiba-tiba muncul Sunan Kalijogo agar Ki Ageng mengambil dan memelihara bayi itu. Kata Sunan Kalijogo, bayi itu kelak akan jadi orang penting dan punya ilmu linuwih. Ki Ageng Kingiran lalu membawa pulang bayi tersebut. Ki Ageng Kingiran menceritakan kejadian itu kepada istrinya dan istrinya pun nampak senang karena selama ini ia mendambakan punya anak laki-laki.

Selama ini Ki Ageng Kingiran hanya mempunyai satu anak perempuan bernama Sumiyem. Dan bayi laki laki yang di temukan di sungai tadi diberi nama Saridin yang kemudian di jadikan sebagai anak angkat Ki Ageng Kingiran.

Ketika Sumiyem dan Saridin sudah sama sama dewasa, Sumiyem menikah dengan pemuda yang bernama branjung. Dan Saridin menikah dengan seorang wanita yang hingga sekarang masyarakat lebih mengenal sebutan ''Mbokne Momok" (ibunya momok) karena anak pertama saridin bernama momok.

Jika ada sumber yang  mengatakan bahwa saridin waktu muda itu sombong karena suka pamer kesaktian maka itu salah besar! beliau menggunakan kesaktian bukan karena pengen di puji melainkan karena di tantang melakukan ini dan itu oleh orang orang sekitarnya pada masa itu dan beliau adalah orang yang lugu sebagaimana orang jawa yang lugu selalu menuruti kemauan orang yang menantang. Itu adalah versi yang sebenarnya.

Beliau adalah orang sakti namun kesaktian beliau membuat orang orang di sekitar iri dan berusaha untuk memanfaatkan beliau sehingga banyak konflik dan intrik yang membelit beliau mulai dari di tuduh membunuh kakak iparnya sendiri yaitu branjung...

branjung mempunyai ilmu malih rupo 
yang bisa berubah menjadi macan untuk menakut nakuti saridin 
yang sedang menunggu durian jatuh.
Pada awalnya saridin bersabar dan membiarkan seekor macan mengambil durian miliknya
tetapi lama lama saridin kehabisan kesabaran dan membunuh macan tersebut!
Ketika macan tersebut mati ternyata berubah wujud menjadi branjung 
alias kakak iparnya sendiri...  


Karena kejadian tersebutlah saridin di bawa ke pangadilan kadipaten pati yang kemudian di jatuhi hukuman mati. Beliau tidak merasa bersalah jadi dengan izin allah maka saridin pun bisa meloloskan diri yang pada singkat cerita saridin kemudian ke kudus untuk mengabdi menjadi santri di padepokan nya sunan kudus.

Sesampainya di padepokan sunan kudus, 
saridin selalu di jahilin oleh santri santri yang lain... 
Saat giliran saridin mendapat jadwal untuk menguras dan mengisi air di bak 
bukannya di sediakan ember atau gayung justru malah di sediakan keranjang 
tentu itu hal mustahil secara akal logika... 
Namun karena saridin adalah orang lugu dia selalu nerimo dengan keadaan itu 
dan berdoa kepada allah agar bisa menguras dan mengisi bak mandi itu dengan keranjang. 
dan allah pun mengabulkan doa saridin.....

Sunan kudus pun salah faham dan menganggap bahwa saridin pamer kesaktian. Karena di anggap pamer dan di anggap sombong maka saridin meninggalkan padepokan sunan kudus.Setelah kejadian itu saridin di tugaskan oleh syeh malaya (sunan kali jaga) untuk bertapa dengan cara mengambang di lautan hanya dengan di bekali 2 buah kelapa sebagai sandaran. Dalam pertapaan itu terkadang saridin merasa cemas karena di tengah tengah lautan hanya bersandarkan 2 buah kelapa sehingga syeh malaya selalu kirim suara secara bathiniah "selalu tak jangkung... selalu tak jangkung...."  (jangan kuwatir kamu selalu dalam jangkauan doa dan pengawasan guru) sehingga saridin bertekad nanti kalau sudah tiba di daratan beliau akan menggunakan nama jangkung dan tidak akan menggunakan nama saridin lagi karena nama saridin sudah terkenal menjadi buronan kadipaten pati pada masa itu.

8 tahun lamanya beliau bertapa di tengah tengah lautan hanya bersandar 2 buah kelapa dan ahirnya beliau mendarat di palembang, namun beliau hanya sebentar di palembang dan meneruskan bertapa nya mengarungi lautan lalu mendarat lagi di ngerum. Karena penguasa ngerum sangat mengakui kesaktian dan kehebatan jangkung maka penguasa ngerum menguarkan kanjengan yang menetapkan jangkung sebagai Syeh atau dengan kata lain sang guru.

Maka sejak saat itu nama jangkung menjadi syeh jangkung
Untuk mendapatkan salah satu warisan ilmu dari syeh jangkung silahkan KLIK DISINI




1 komentar:

Icah Banjarmasin said...

Sangat menarik bang cerita..artikel yang berguna dech..salut.